About

Selasa, 07 Mei 2013

Login secara remote ke mesin Linux menggunakan Putty di Windows via SSH

- 1 komentar
Berikut saya coba jelaskan step by step Login ke Linux secara remote menggunakan Putty melalui protokol SSH:

· Setting OpenSSH pada linux untuk menjalankan public-key authentication versi 2.
· Buat public key dan private key pada OpenSSH di linux.
· convert OpenSSH key ke format yang didukung Putty menggunakan puttygen.exe di sisi Windows.
· Gunakan putty.exe untuk berkomunikasi ke OpenSSH menggunakan private key yang telah di convert.

Saya berasumsi bahwa OpenSSH sudah terinstal di linux anda.

Setting OpenSSH untuk mendukung autentikasi menggunakan public key (public-key authentication)

Agar OpenSSH mendukung public key versi 2, kita harus mengubah file konfigurasi ssh yang di /etc/ssh/sshd_config. Kita akan menggunakan vi editor (anda bisa menggunakan text editor yang lain yang anda ketahui dan biasa gunakan) untuk melakukan perubahan seperti uncomment/add/modify baris berikut ke /etc/ssh/sshd_config:

# the default SSH port is 22, you could alter it if necessary
Port 22

# accept version 2 keys only
Protocol 2

# NEVER allow root to login directly over the net
PermitRootLogin no
StrictModes yes
MaxAuthTries 3

# enable public-key authentication
RSAAuthentication no
PubkeyAuthentication yes

# securing your OpenSSH
# do not use host-based authentication for security reason
RhostsRSAAuthentication no
HostbasedAuthentication no
IgnoreUserKnownHosts yes
PermitEmptyPassword no

# do not allow telnet-type login for security reason
ChallengeResponseAuthentication no
PasswordAuthentication no

X11Forwarding yes
X11DisplayOffset 10

Setelah kita ubah atau edit file /etc/ssh/sshd_config, kita harus restart service OpenSSH dengan perintah /etc/init.d/sshd restart (di Centos 6).

Generate OpenSSH private dan public key

Untuk mengaktifkan autentikasi menggunakan public key, langkah pertama adalah membuat public key dan private key di sisi. Disini saya login sebagai user “ade”.

1. Login ke Linux sebagai user "ade". Ini bisa dilakukan di console linux atau via telnet.

2. Jalankan perintah ssh-keygen -t rsa untuk men-generate public key versi 2 dan private ke direktori /home/user/.ssh. Passphrase optional, tapi disarankan untuk diisi.


[ade@squid ~]$ ssh-keygen -t rsa
Generating public/private rsa key pair.
Enter file in which to save the key (/home/ade/.ssh/id_rsa):
Enter passphrase (empty for no passphrase):
Enter same passphrase again:
Your identification has been saved in /home/ade/.ssh/id_rsa.
Your public key has been saved in /home/ade/.ssh/id_rsa.pub.
The key fingerprint is:
05:85:23:1b:ff:f1:68:fe:d3:d7:87:00:29:3b:3e:3a ade@squid.mik.co.id
[ade@squid ~]$
 
3. Pindah ke direktori /home/ade/user/.ssh dengan menjalankan perintah cd /home/ade/.ssh

4. Anda akan melihat 2 buah file: id_rsa and id_rsa.pub. Sekarang jalankan perintah berikut: cp id_rsa.pub authorized_keys

5. Copy file /home/toylet/.ssh/id_rsa dari Linux ke Windows.

Convert OpenSSH private key menjadi Putty format

Selanjutnya, kita pindah ke sisi Windows. Di langkah no. 4, kita sudah membuat 2 file yaitu id_rsa dan id_rsa.pub. Putty tidak bisa membuka atau membaca OpenSSH key secara langsung. Kita harus meng-convert file id_rsa menjadi id_rsa.ppk menggunakan program puttygen.exe bawaan putty installer.

6. Di mesin Windows, download puttygen.exe di Putty Website.

7. Jalankan puttygen.exe


8. Klik File -> Load Private Key, pilih file id_rsa yang sudah di simpan di copy dari mesin Linux (step 5). Ketik passphrase jika saat men-generate file id_rsa sebelumnya anda menggunakan passphrase (step 2).


9. Sekarang private key sudah berhasil di Load seperti gambar di atas. Klik tombol "Save private key". File yang sudah diconvert akan tersimpan dengan nama "id_rsa.ppk".

Login Openssh menggunakan id_rsa.ppk

Download Putty dari Putty Website. Sekarang kita bisa test login menggunakan key OpenSSH melalui Putty.exe dari mesin Windows.
 
10. Jalankan Putty.exe

11. Klik "Session" di menu sebelah kiri.




12. Ketik ip address atau nama host server linux (contoh: 192.168.1.2 atau squid)

13. Klik "SSH" pada bagian Protocol

14. Pilih "SSH" di bawah "Connection" di bagian menu sebelah kiri



15. Pada bagian "Preferred SSH protocol version", pilih "2 only"

16. Klik "Auth" di bawah menu "SSH"



17. Klik tombol Browse, pilih file "id_rsa.ppk" dari step 9.

18. Kembali lagi ke menu "Session" di step 10.1


19. Ketik nama session di textbox (contoh "ade.session") Di kolom "Saved Sessions".

20. Klik tombol "Save". Nama "ade.session" akan muncul di daftar "Saved Sessions".

21. Double klick "ade.session". Akan muncul login screen OpenSSH.


22. Ketik username linux "ade"

23. Ketik passphrase jika anda menggunakan passphrase pada step 2.
 
Login as: 
Authenticating with public key "imported-openssh-key"
Passphrase for key "imported-openssh-key":
Last login: Wed May 31 12:35:00 2006 from 192.168.1.10
toylet@server:~$
 
24. You have successfully logged into your Linux server via OpenSSH.
[Continue reading...]

10 Perintah yang Paling Sering Digunakan di Sistem Operasi Linux

- 1 komentar
Pada artikel kali ini saya akan menunjukkan 10 perintah yang paling sering digunakan di Sistem Operasi Linux.

Print Working Directory (pwd)

Perintah ini digunakan untuk menampilkan direktori lokasi Anda saat ini, perintah di atas akan menampilkan output seperti contoh di bawah ini:

[sentra@ssi-server Desktop]$ pwd
/home/sentra/Desktop
[sentra@ssi-server Desktop]$

pwd


Change Directory (cd)

Perintah ini digunakan untuk mengubah atau berpindah dari direktori Anda saat ini, perintah ini akan menerima baik path absolut dan relatif sebagai berikut (anggap Anda berada di direktori home Anda saat ini):

[sentra@ssi-server ~]$ cd /home/sentra/Desktop/
[sentra@ssi-server Desktop]$

Atau

[sentra@ssi-server ~]$ cd Desktop/
[sentra@ssi-server Desktop]$

cd


Move (mv)

Perintah ini digunakan untuk memindahkan file ke lokasi yang berbeda dan atau mengubah nama file sebagai contoh di bawah ini:

Memindahkan:

[sentra@ssi-server ~]$ mv /home/sentra/test /home/sentra/Desktop/test

Mengganti nama:

[sentra@ssi-server ~]$ mv /home/sentra/test /home/sentra/Desktop/test2


mv


List (ls)

ls adalah perintah di Linux yang digunakan untuk menampilkan daftar folder dan file di suatu direktori, kebanyakan orang menggunakan perintah ini dengan beberapa pilihan seperti “-a “ & “-l”, “-a” akan menampilkan file tersembunyi atau hidden file dan “-l” untuk format daftar yang lengkap, contoh di bawah ini adalah penggunaan perintah ls yang dikombinasikan dengan “–al”:

[sentra@ssi-server ~]$ ls -al
total 160
drwx------. 27 sentra sentra 4096 May  7 10:10 .
drwxr-xr-x.  4 root   root   4096 Apr 30 17:05 ..
-rw-------.  1 sentra sentra 2290 May  7 10:15 .bash_history
-rw-r--r--.  1 sentra sentra   18 May 30  2011 .bash_logout
-rw-r--r--.  1 sentra sentra  176 May 30  2011 .bash_profile
-rw-r--r--.  1 sentra sentra  124 May 30  2011 .bashrc
drwxr-xr-x.  2 sentra sentra 4096 Apr 30 17:06 .cache
drwxr-xr-x.  5 sentra sentra 4096 Apr 30 17:07 .config
drwx------.  3 sentra sentra 4096 Apr 30 17:06 .dbus
drwxr-xr-x.  2 sentra sentra 4096 Apr 30 17:06 Desktop
-rw-r--r--.  1 sentra sentra   41 Apr 30 17:06 .dmrc
drwxr-xr-x.  2 sentra sentra 4096 Apr 30 17:06 Documents
drwxr-xr-x.  2 sentra sentra 4096 Apr 30 17:06 Downloads



ls -al

Make Dir (mkdir)

Perintah ini digunakan untuk membuat direktori atau folder seperti contoh di bawah ini:

[sentra@ssi-server ~]$ mkdir /home/sentra/Newfolder





mkdir

Remove (rm)

Perintah ini digunakan untuk menghapus file dan direktori, untuk menghapus direktori yang berisi file atau folder, Anda harus menambahkan option "-r-f" (recursive,force) seperti berikut:

[sentra@ssi-server ~]$ rm -rf /home/sentra/Newfolder/


rm -rf

Super User do (sudo) & Berganti user (su)

Perintah sudo digunakan untuk menjalankan perintah sebagai user root dan perintah su digunakan untuk berganti user seperti contoh di bawah ini:

[sentra@ssi-server ~]$ sudo service httpd restart / / restart service sebagai root
[sentra@ssi-server ~]$ su - root / / berganti user ke user root


sudo & su

apt-get & yum

Perintah apt-get dan yum digunakan untuk menginstal atau memperbarui aplikasi, apt-get digunakan dalam distribusi berbasis Debian seperti Ubuntu dan Mint, yum digunakan dalam distribusi berbasis Redhat seperti Fedora dan CentOS, penggunaannya seperti contoh di bawah ini:

apt-get install Nama-Paket
yum install Nama-Paket

World Wide Web dan get (wget)

Perintah ini digunakan untuk men-download file dari server http atau ftp, Anda dapat melanjutkan file download menggunakan opsi "-c" seperti contoh berikut:

http://path-to-the-file wget / / download file
wget-c http://path-to-the-file / / resume file download

top

Perintah top menampilkan data real-time dari sistem atau server yang dijalankan, di bawah adalah contoh output dari perintah ini:


top



[Continue reading...]

Rabu, 27 Februari 2013

Cara Mengetahui Web Server yang Digunakan Suatu Website

- 1 komentar
Sebagai Web Developer ataupun Website Administrator terkadang kita ingin mengetahui jenis web server yang digunakan oleh suatu website. Seperti yang kita ketahui bahwa cukup banyak jenis web server yang populer digunakan di internet.
Berdasarkan survey yang dilakukan Netcraft pada tahun 2010, Apache Web Server mendominasi jagat internet dengan penggunaan sebesar 53,93%. Diikuti oleh IIS Web Server milik Microsoft sebesar 24,97%. Dua web server ini adalah yang paling banyak digunakan di internet.

Ada 2 metode untuk mengetahui web server yang digunakan sebuah website.

Metode Pertama: test Apache error .htaccess


Cara ini adalah cara tercepat untuk mengetahui apakah suatu website menggunakan web server apache atau IIS. Sebagai catatan cara ini tidak selalu berhasil menampilkan informasi web server yang digunakan, tapi patut dicoba. Jika cara ini gagal untuk mengetahui informasi web server, coba metode kedua. Berikut langkah-langkahnya:

Step 1: Sebagai contoh kita ingin mengetahui web server apa yang digunakan oleh www.swimsmooth.com. Jalankan web browser yang biasa anda gunakan seperti: Chrome, Mozilla Firefox, dll

Step 2: Di address bar browser anda, ketik URL home page + .htaccess. Berikut contoh lengkap penulisan di address bar:

http://www.swimsmooth.com/.htaccess

Step 3: Tekan Enter dan lihat hasil yang ditampilkan. By default, Apache web server akan menampilkan halaman forbidden error 403, karena .htaccess tidak dapat diakses secara publik. Kemudian akan ditampilkan informasi web server yang digunakan seperti screen shot berikut:



Dari screen shot diatas jelas terlihat bahwa www.swimsmooth.com di hosting menggunakan Apache Web Server, karena forbidden error 403 akan menambahkan Apache Server Tag dibawahnya.


Contoh lainnya, mari kita coba www.dotnetspider.com. Menggunakan "test Apache error .htaccess" akan menampilkan seperti screen shot berikut:


Gambar diatas menampilkan bahwa www.dotnetspider.com dihosting menggunakan IIS Web Server.

Metode Kedua: Menggunakan online tool.

 

Menggunakan online tool http://web-sniffer.net/

Step 1: Akses URL http://web-sniffer.net/
Step 2: Di bagian “HTTP(S)-URL,” ketik URL lengkap website yang akan diperiksa. Sebagai contoh kita akan coba cari tahu web server yang digunakan oleh dagang.com. Ketik URL: http://www.dagang.com/.
Step 3: Pilih “HTTP/1.1.” di bagian HTTP Version.
Step 4: Pilih "GET" dan set user agent dengan "Web-Sniffer."
Step 5: Klik "Submit."

Sekarang perhatikan hasilnya dibawah “HTTP Response Header” dan lihat value “Server:.” Dagang.com menggunakan Apache web server karena di value tertulis "Apache".
web-sniffer adalah tool yang cukup handal dan bisa melacak selama website tersebut masih online. 

Menggunakan online tool Netcraft.

Keunggulan menggunakan Netcraft adalah tidak hanya menampilkan web server yang digunakan, tapi juga mampu menampilkan Sistem Operasi yang digunakan.

Step 1: akses http://uptime.netcraft.com/up/
Step 2: Di bagian “What’s that site running?", masukkan nama domain spt: dagang.com
Step 3: Klik search. Hasilnya akan ditampilkan seperti screen shot berikut:


 Data di atas menampilkan bahwa dagang.com running di Sistem Operasi Linux, menggunakan Apache web server dan record tercatat dari 8 Maret 2005. Namun, untuk saat ini Sistem Operasi yang digunakan tidak dapat diketahui.
[Continue reading...]
 
Copyright © . Komputer Highlights - Posts · Comments
Theme Template by BTDesigner · Powered by Blogger